Berobat itu baik dan perlu. Namun
ada orang-orang yang memandang taqarrub ilallah (mendekatkan diri pada
Allah) sebagai sebaik-baik obat. Ini tidak selalu berkenaan dengan kesehatan
fisik, tetapi lebih berkaitan dengan
kesehatan spiritual dan kebahagiaan yang ditimbulkan olehnya.
Seorang sahabat Nabi, Abdullah
bin Abbas radhiallahu ‘anhu, mengalami masalah mata yang serius di hari
tuanya. Seorang dokter didatangkan kepadanya. “Ini bisa disembuhkan, tetapi
Anda perlu menjalani pantangan,” ujar dokter itu, “Anda harus menghindari sujud
ke lantai selama lima hari. Tetapi Anda bisa menggunakan sebuah meja kayu untuk
melaksanakan solat.”
“Itu tidak mungkin,” ujar Ibn
Abbas. “Saya tak akan melakukan satu rakaat pun dengan cara seperti itu. Saya
mendengar Nabi bersabda, ‘Seseorang yang dengan sengaja meninggalkan solat,
walaupun hanya satu kali saja, akan menghadapi kemurkaan Allah pada Hari
Kiamat.’”
Sebenarnya, ini bukan masalah
halal atau haram karena Islam memberi keringanan dalam hal-hal tertentu seperti
sakit. Ini adalah masalah mencari keutamaan di sisi Allah. Ibn Abbas lebih suka
kehilangan penglihatan di akhir hidupnya daripada mengubah cara sujudnya
walaupun hanya beberapa hari saja.
Karena, mata yang selama ini
telah membolehkannya melihat tidak lebih ia cintai daripada Tuhan yang telah
menganugerahkan kepadanya penglihatan itu. Dan apa yang diberi oleh-Nya tidak
lebih dicintai daripada apa yang diambil oleh-Nya, selama semua itu berada
dalam keridhaan-Nya.
Sumber: Moulana Muhammad Zakariyya, Stories of the Sahaabah (Hikayatus Sahabah)
No comments:
Post a Comment