Wednesday, March 9, 2016

Salam untuk Khadijah

Istri yang solehah adalah perhiasan dunia untuk seorang suami. Ini bukan soal kecantikan dan kemolekan. Ini tentang keluhuran jiwa dan keindahan budi bahasa. Seorang istri yang baik senantiasa menghibur suaminya di saat duka, mengajaknya bersyukur di saat suka, mendukungnya di saat ia memerlukan pertolongan.

Itu semua ada pada Khadijah binti Khuwailid radhiallahu ‘anha, bahkan lebih lagi. Keturunannya mulia, budi pakertinya tiada dua, dan seorang saudagar pula. Tapi yang lebih dari itu semua, dialah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang pertama, yang memberinya keturunan, ummul mukminin yang mula-mula, serta orang pertama yang beriman pada kerasulannya. Ia membenarkan Nabi ketika banyak orang mendustakannya, menghibur saat orang lain menyakitinya, membela saat orang-orang menghalangi jalannya. Itulah cinta yang setinggi-tingginya, bukan semata terhadap suaminya, tetapi terhadap kebenaran risalah yang dibawanya.

Maka siapa yang tak akan sayang kepada Ummul Qasim. Bahkan Tuhan dan malaikat pun berkirim salam kepadanya. Ini memang sebuah salam yang istimewa untuk seorang perempuan yang istimewa.

Demikianlah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, seperti tercantum di dalam Shahih Bukhari dan Muslim. Pada suatu ketika Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, Khadijah sedang berjalan kemari. Ia membawa wadah yang berisi kuah, makanan, atau minuman. Jika ia sampai kepadamu, maka katakanlah bahwa Tuhannya dan aku menyampaikan salam kepadanya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya bahwa ia akan mendapatkan sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari mutiara yang tidak berisik dan tidak melelahkan.”

Masya Allah. Kita akan melonjak gembira saat mendapatkan ucapan salam dari orang yang mulia dan berkedudukan tinggi, bagaimana lagi jika hal itu datang dari Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi?
Semoga di hati kita bersemayam cinta seperti cinta Khadijah. Cinta yang membawa pada kemurnian dan keabadian. Cinta yang membawa kepada Tuhan.


Sumber: Mahmud al-Mishri, 35 Sirah Shahabiyah: 35 Sahabat Wanita Rasulullah saw, jil.1 

No comments:

Post a Comment